Kepsek SMAN 1 Rambah Diduga “Tak Bermoral”, Anggaran Dana BOS Tahun 2024 Diduga “Dimakannya”

KRIMINAL24.COM

- Team

Selasa, 6 Mei 2025 - 10:12

4072 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rokan Hulu – Riau – Masyarakat dan orang tua murid di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, mendesak aparat penegak hukum (APH) Riau untuk segera menyelidiki dugaan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rambah, Kisman. Selain itu, masyarakat juga meminta Dinas Pendidikan Provinsi Riau agar segera mengevaluasi kinerja kepala sekolah terkait berbagai persoalan yang mencuat di sekolah tersebut.

Dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMA Negeri 1 Rambah menjadi sorotan utama setelah investigasi yang dilakukan oleh awak media. Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat ketidaksesuaian dalam laporan pertanggung jawaban anggaran dana BOS tahun 2024 yang dilaporkan melalui aplikasi OMSPAN dengan kondisi nyata di lapangan.

Dana BOS untuk tahun 2024 yang dilaporkan mencapai Rp.729.810.000 + Rp.804.050.000, dengan rincian alokasi, salah satunya pada item pemeliharaan sarana dan prasarana sebesar Rp.287.800.000 dan Rp356.771.100, dinilai tidak wajar. Hasil investigasi media di lapangan menunjukkan bahwa bangunan sekolah masih dalam kondisi baik tanpa adanya tanda-tanda perbaikan yang signifikan, sehingga menimbulkan kecurigaan terkait penggunaan dana tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa bangunan sekolah terlihat masih layak dan tidak menunjukkan adanya pemeliharaan seperti perbaikan furnitur atau fasilitas lainnya. “Kami tidak melihat adanya kegiatan pemeliharaan di sekolah ini. Bangunannya masih bagus, jadi wajar jika kami curiga,” ujarnya.

Lebih lanjut, hasil pengecekan pada aplikasi OMSPAN menunjukkan bahwa alokasi dana BOS di sekolah tersebut diduga diperuntukkan untuk 918 siswa. Namun, jumlah siswa aktif yang sebenarnya dilaporkan mencapai 925 siswa, sehingga angka ini pun menjadi salah satu poin yang diragukan kebenarannya oleh masyarakat.

Selain alokasi pemeliharaan sarana dan prasarana, beberapa pos anggaran lain juga menjadi sorotan, di antaranya:

Pengembangan perpustakaan/pojok baca: Rp.105.288.900

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain: Rp.25.218.000 + Rp.55.600.000

Administrasi kegiatan satuan pendidikan: Rp.248.942.000 + Rp.63.150.000

Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan: Rp.23.100.000 + Rp.105.288.900

Langganan daya dan jasa: Rp.40.000.000

Penyediaan alat multimedia pembelajaran: Rp.125.900.000

Hingga berita ini diturunkan, pihak SMA Negeri 1 Rambah belum memberikan tanggapan atas dugaan ini. Tim investigasi media berencana untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut kepada pihak terkait untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran dana BOS.

Bersambung…
(Tim Investigasi Media)

Berita Terkait

Adi Silele Dari Lembaga ElHAN RI Apresiasi Pembangunan Penerangan Jalan di Desa Pattopakang, Takalar
Ketua DPD GNPM mendesak polres takalar untuk Segera menetapkan Tersangka pada Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Sekda Takalar
Samsul Bersuara: “Saya Ditekan dan Diincar Dikeluarkan Secara Halus oleh Manajemen ME2”
Proyek Drainase Desa Bontoparang Menampilkan Dua Papan Proyek Dengan Anggaran Yang Sama Namun Volumenya Berbeda Ada Apa? 
Diduga Langgar Undang-Undang Pers dan KEJ, Media Siber MimbarRiau Com Resmi Dilaporkan Ke Dewan Pers
Syukuran 18 Tahun SMAN 13 Pekanbaru: Membangun Generasi Penerus Bangsa Yang Unggul Dan Berprestasi.
Pertemuan Rutin Enam Desa Sekecamatan Kepulauan Tanakeke Laksanakan Di Sekretariat Desa Minasa Baji Di BTN Parasangata Kab. Takalar
Kala Kapolda Riau Saling Berbalas Pantun dengan Ustaz Abdul Somad