Lagi, Penggiat Sosial Sumatera Utara Ferdy Sanjaya Sembiring Wakafkan Pembangunan Rumah Layak Huni Untuk Seorang Ibu Lansia Sebatangkara

Tasikmalaya

Siapapun orangnya pasti mendambakan bila di usia senjanya bisa mempunyai sebuah tempat tinggal yang layak dan nyaman.

Namun itu tidak bagi ibu lansia ini, Mak Entut. Jangankan memiliki, untuk berangan angan saja pun ia seakan tak berani lantaran faktor hidupnya yang berada dibawah garis kemiskinan.

Akan tetapi siapa yang dapat menyangka, kalau Allah SWT sudah berkehendak, sesuatu yang dianggap mustahil tersebut menjadi suatu kenyataan dan merubah kehidupannya.

Begitulah dialami Mak Entut, yang mendadak pecah tangisnya saat ketua relawan kemanusiaan Real Action Bandung Egi Sugiharto baru baru ini mendatangi kediamannya di Kampung Berekat RT 08 RW 01 Dusun Ganda Mekar, Desa Cikapinis Kecamatan Karang Nunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Tangisan ibu lansia yang hidup sebatang kara dengan penghasilan pas pasan dari berjualan gorengan dan kuoat tahu itu, bukanlah tangisan kesedihan, melainkan luapan rasa syukur kebahagiaannya karena Egi Sugiharto menyampaikan hajat akan melakukan bedah rumahnya menjadi rumah layak huni, sehat, bersih dan indah.

“Setelah tim @realaction_rab melakukan investigasi, rumah Mak Entut menjadi target kami selanjutnya untuk dibedah atau dibangun kembali menjadi rumah yang lebih layak untuk hunian yang pembangunannya diwakafkan seorang Hamba Allah yang juga penggiat sosial asal Sumatera Utara Ferdy Sanjaya Sembiring, ” terang Egi seraya menyebut rumah Emak adalah rumah yang kesekian kalinya dibangun sang dermawan tersebut.

Mendengar itu, Mak Entut tak henti hentinya mengucapkan “Alhamdulillah wa syukurilah”, sambil mengusap air mata dengan ujung kain hijab yang dikenakannya.

“Allahu Akbar, siapa lah orang yang berhati malaikat yang membantu membangun  rumah emak ini. Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillah..,.Terimakasih Banyak ya bang, emak gak tau harus ngucapin apalagi,” ucap Mak Entut berulang.

Perlu diketahui, bangunan rumah Mak Entut yang berbahan kayu dan tepas itu, seluruhnya sudah lapuk sejak dari suaminya masih hidup. Rumah itu dibangun di atas lahan kakaknya.

Rumah reyot Mak Entut itu, minggu lalu di rubuhkan dan di ganti dengan bangunan baru yang didirikan di lahan Mak Entut sendiri. Pengerjaannya kini udah memasuki tahap penyelesaian, yang dalam waktu dekat akan diresmikan dengan penyerahan kuncinya.(red)