Takalar – kriminal24.com | Proyek pembangunan irigasi di Desa Bonto Manai, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, menuai keluhan dari masyarakat setempat. Lambannya penyelesaian pekerjaan membuat akses jalan warga terputus akibat plat jalan yang belum tersambung serta material galian yang berserakan di sepanjang jalur desa.Taklar,26 Oktober 2025.
Proyek yang menelan Anggaran,Rp29,826,844,000, semula diharapkan mampu meningkatkan sistem pengairan pertanian warga. Namun, keterlambatan pekerjaan justru menimbulkan persoalan baru di lapangan. Sejumlah warga mengaku kesulitan melintas karena jalan utama desa kini rusak parah dan terpotong oleh galian proyek.
“Kalau mau ke sawah atau ke rumah keluarga di dusun sebelah, kami harus memutar jauh. Plat jalan terputus dan material proyek dibiarkan begitu saja di tengah jalan,” keluh salah satu warga Bonto Manai.
Kondisi tersebut diperparah dengan minimnya tanda pengaman di lokasi pekerjaan. Akibatnya, beberapa pengendara motor nyaris terperosok ke area galian, terutama di malam hari karena penerangan jalan terbatas. Warga berharap pihak pelaksana segera memperbaiki akses sementara agar mobilitas masyarakat tidak terganggu.
Pemerintah kecamatan diminta turun langsung melakukan pengawasan dan memastikan agar pelaksanaan proyek irigasi di Bonto Manai berjalan sesuai rencana. Dengan nilai anggaran yang besar, masyarakat berharap hasil pembangunan dapat bermanfaat bagi pertanian dan tidak justru menimbulkan kesulitan bagi warga sekitar.
(Nakku JAGUAR)








































