Takalar – kriminal24.com | Proyek pekerjaan talud jalan pengaspalan di Kelurahan manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut) Kabupaten Tekalar patut disebut “Proyek Siluman“,pasalnya terkesan sengaja menyembunyikan informasi terhadap masyarakat karena pekerjaan tersebut yang sudah berjalan kurang lebih 3 minggu tidak di sertai papan informasi proyek
Hal ini diungkapkan ketua investigasi Lembaga DPP Elang Hitam Nusantara Republik Indonedonesia (ELHAN-RI) saat melakukan kunjungan investigasi bersama tim terkait keberadaan proyek pekerjaan jalan rersebut, Kamis(23/5/2024)
“Kuat dugaan papan informasi proyek terkesan disembunyikan, padahal seharusnya Pemasangan papan nama informasi proyek adalah implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan” Ungkap Adisil ketua Investigasi Lembaga ELHAN-RI
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut dikatakan “Menurut Amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan” Ujarnya lagi
Adisil juga menambahkan ” Bukan hanya tidak ada papan informasi, pekerjaan proyek itu diduga dikerjakan asal-asalan sehingga terlihat campuran adukan dalam pemasangan batu tidak sesuai, begitupun terkait dengan galiannya, kuat dugaan diluar dari spek kualitas dan Kuantitas untuk Jangka panjang, sementara ditemukan pula para pekerja tidak mengenakan aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)” Sambungnya
Sementara Dg Taba yang mengaku hanya penerimah Subkon dari pekerjaan proyek talud jalan tersebut saat ditemui dilokasi proyek yang memakai helm proyek warna putih menjelaskan bahwa pihaknya tidak tahu menahu terkait papan nama informasi proyek” Saya tidak tau pak, saya cuma pekerja saya bukan pelaksana pekerjaan” Ucapnya yang terkesan mengelak saat ditanya.
Begitupun saat ditanya terkait Penggunaan Savety untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menurutnya memeng pihaknya tidak perna dibagikan seperti hem dan rumpi atau yang disebut (K3)
Dihari yang sama saat dihubungi melalui telepon whatsApp Anas, yang mengaku dari bagian kantor di makassar dari CV Mega Jaya Pratama, saat ditanya terkait keberadaan Papan Informasi proyek tersebut pihaknya menyebut ” Ada papan proyek itu orang PU pasang pak, diawal ruas jalan” Jelasnya,
Sementara tim investigasi ELHAN-RI langsung mengunjungi sesuai yang dikatakan anas, namun hasilnya nihil tidak ada sama sekali ditemukan terpampang papan informasi Proyek yang dimaksud, Sehingga saat ditanya terkait besarnya anggaran yang digunakan proyek tersebut anas menyebut bahwa “anggaraan proyek tersebut sebesar 9 Milyar lebih”
Lebih lanjut Saat ditanya terkait penggunaan K3 anas mengataksn “itu dari subkon pak, kalau kelompok kerjanya kan ada kontraknya dan Dg Taba yang siapkan K3 nya bukan kami dari kantor” Jelas Anas. (Tim)
Bersambung……