ACEH TENGGARA KRIMINAL24.COM – Pengerjaan proyek dari dana hibah BNPB- pusat tembok penahan tebing sungai di desa Alas Melancar kecamatan Babussalam belum siap di kerjakan oleh pihak rekanan, heran nya lagi kontrak proyek tersebut sudah mati pekerjaan proyek tersebut belum selesai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pantauan kriminal24.Com langsung ke dilokasi proyek Minggu 15 Oktober 2023 terlihat beberapa item pekerjaan masih terbengkalai dan tidak dikerjakan oleh rekanan.
Oleh hal ini tanggul material yang berada di depan bangunan tembok juga tidak diratakan lagi. Sehingga jika debit air sungai Alas meningkat, maka akan mengancam pemukiman penduduk dan meluluh lantakkan lahan pertanian masyarakat. Karena disebabkan derasnya arus sungai Alas yang tidak terarah lagi.
Salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya kepada pihak media menyebutkan bahwa beberapa item pekerjaan belum diselesaikan atau tidak dikerjakan rekanan. Seperti pelurusan sungai Alas, normalisasi sungai disepanjang bantaran sungai Alas dan pembuatan jalan disamping bangunan tembok proyek takkunjung di kerjakan rekanan. Ujar warga.
menurut informasi yang dihimpun bahwa besarnya anggaran pengerjaan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) itu mencapai Miliyaran rupiah
. karena saat kalangan media dilokasi proyek tidak terlihat papan informasi
Hal ini diduga sengaja di Cabut karena kontrak pekerjaan nya sudah mati.
Sementara itu ketua Lsm Gepmat Agara, Faisal Kadri Dube S Sos, terkait pengerjaan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi itu angkat bicara, dirinya sangat menyanyang kan terhadap pihak rekanan atau kontaktor yang mengerjakan proyek ini belum siap alias terbengkalai
Kemudian menurut pengamatan saya , bahwa diduga pengerjaan proyek ini pihak rekanan mengerjakan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pengerjaan. Karena banyak terlihat kejanggalan seperti kualitas pengerjaan pondasi dasar. Adukan semen dan pasir menggunakan semen merek kualitas rendah.
Kemudian tembok penahan tebing sungai Alas yang sudah di bangun semakin kehilir semakin rendah
Sehingga kita menduga bahwa pengerjaan proyek ini hanya untuk meraup keuntungan secara pribadi maupun kelompok dan golongan tertentu saja. Tandas Faisal Kadri Dube S Sos
Kepada kriminal minggu 15 Oktober 2023 pada Lokasi tersebut.
Untuk itu kita minta APH Polda Aceh secepatnya mengusut tuntas pengerjaan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi hibah BNPB-pusat itu. Seperti kualitas pengerjaan pondasi dasar dan beton. Kemudian sistem pemasangan ikatan besi tembok dan panjang volume pekerjaan proyek yang kita duga ada kekurangan volume.
Selanjutnya Faisal Kadri Dube menambahkan, bahwa tak pelak pengerjaan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi ini diduga lemahnya pengawasan dari konsultan pengawasan maupun PPTK dari pihak BPBD kabupaten Aceh Tenggara. Sehingga kita sangat menyayangkan sikap dari pihak terkait.
(Dewan Redaksi Salihan)