ACEH TENGGARA KRIMINAL 24.COM – -Aceh Tenggara kembali lagi dikepung banjir, bahkan beberapa sarana pemerintah rusak dan satu rumah warga hanyut akibat banjir yang terjadi, Sabtu 19 Agustus 2023 malam.
Pantauan Kriminal24.Com pada Minggu
20 Agustus 2023, banjir yang terjadi pada Sabtu malam, ruas jalan nasional di Kute Lawe Hijo Ampera dan Kuning tergenang air setinggi lutut orang dewasa.
Demikian juga jalan Kabupaten yang menghubungkan Kute Buluh – Kute Lingga, jalan Rikit- Likat Kecamatan Bambel dan jalan Lawe Kinga – Bandara Alas Leuser yang masih tergenang banjir sampai saat ini
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat Hujan deras tanggul sungai Lawe Kinga yang jebol beberapa hari yang lalu, jembatan yang menghubungkan Lawe Hijo Ampera – Pinding ambruk dan putus total tak bisa dilalui paska dihantam banjir, sedangkan jalan Lawe Hijo- Kute Lesung masih tergenang air.
Kalaksa BPBD, Nazmi Desky melalui pers rilisnya kepada kriminal24.Com Minggu 20 Agustus 2023 menyampaikan, banjir yang terjadi pada Sabtu 19/8 2023 malam, menyebabkan puluhan kute di Kecamatan Bambel, Lawe Sumur, Bukit Tusam, Semadam dan Kecamatan Lawe Bulan terendam dan fasilitas umum rusak
Rusaknya fasilitas umum disebabkan tersumbat dan jebolnya tanggul sungai di Kute Buluh, tanggul sungai Lawe Kinga di Kute Buah Pala, jebolnya sungai Alas di kute Pedesi, akibatnya SDN Lawe Hijo terendam, masjid Kute Lawe Hijo , Masjid Kute Pinding terendam lumpur.
Selain itu kata dia, banjir juga menyebabkan lahan padi seluas 350,5 Ha rusak, rusaknya lahan jagung seluas 53 Ha, putus dan ambruknya jembatan Lawe Hijo Ampera, MIS Terutung Payung tergenang air, tersumbatnya jembatan di kawasan Terandam Kota Kutacane dan jembatan Pulo Latong, bahkan air setinggi satu meter menggenangi jalan Kabupaten sehingga tak bisa dilewati kenderaan bermotor. Sedangkan korban terdampak sebanyak 1.177 KK dan 4.843 jiwa.
Sementara upaya yang sedang dan telah dilakukan pihak Pemkab Aceh Tenggara yakni, menurunkan 3 unit alat berat Excavator ke lokasi terdampak banjir, melakukan kajian cepat dan pendataan, melakukan monitoring dan menyampaikan perkiraan cuaca serta memasang tenda di beberapa lokasi terdampak banjir, pemasangan Hidrand umum air bersih, penambahan satu unit alat berat di Kute Lesung.
Berbagai elemen masyarakat mengaku resah dan panik menghadapi banjir sungai terjadi di bulan Agustus ini, pasalnya dampaknya sangat luas, selain merusak fasilitas umum, juga menyebabkan pemukiman penduduk pada 21 kute yang tersebar di 5 kecamatan terendam air.
Marudin salah seorang tokoh pemuda Agara kepada kriminal24.Com mengatakan, banjir akibat meluapnya beberapa sungai di Aceh Tenggara akibat terjadinya pendangkalan atau sendimentasi serta jebolnya beberapa tanggul sungai Lawe Kinga, Lawe Kisam dan tanggul sungai lainnya, seolah menjadi langganan dan rutinitas yang tak bisa dihindari.
Padahal ratusan miliar proyek dari pemerintah telah masuk untuk pengaman sungai di Aceh Tenggara, namun hasilnya nihil dan hanya menguras keuangan negara, karena manfaatnya tak sampai satu tahun, setelah itu kembali ambruk diterjang arus sungai.Namun proyek serupa dimasukkan dan beberapa bulan kemudian ambruk kembali.
Selain karena kualitas proyek yang rendah, banjir dan jebolnya tanggul pengaman sungai juga disebabkan karena cepatnya terjadi pendangkalan pada dasar sungai seperti sungai Lawe Kinga, Lawe Kisam, Lawe Bulan dan beberapa sungai lainnya di Aceh Tenggara.
“Agar tidak terjadi lagi banjir dan dampaknya tidak semakin luas, warga meminta Pj Bupati Syakir agar tanggap dan segera mengusulkan pengerukan dasar sungai yang semakin dangkal pada beberapa sungai di bumi Sepakat Segenep, bukan sebaliknya Pj Bupati terkesan kurang peduli.
Hal itu, perlu dilakukan agar jangan ada tanggapan seolah banjir karena terjadinya pembiaran, karena sebanyak apa pun dibangun tanggul pengaman sungai dipastikan tidak aman, karena sendimentasi sungai terus terjadi, akibatnya, sedikit saja bagian hulu diguyur hujan akan menyebabkan terjadinya banjir.
“Yang harus dilakukan Pj Bupati, segera usulkan pengajuan pengerukan sungai Lawe Bulan, sungai Lawe Kisam, Lawe Kinga dan beberapa sungai lainnya pada pihak Balai Wilayah Sungai I, agar dampak banjir bisa diminimalisir,” saran Marudin.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI, H. M. Salim Fakhry, SE, MM bawa satu unit ekskavator ke lokasi jebolnya tanggul aliran Sungai Lawe Kinga tepatnya di Desa Buah Pala Kecamatan Lawe Sumur Aceh Tenggara, Sabtu 19/8 2023 sore.
Jebolnya Tanggul ini menyebabkan selain puluhan rumah penduduk terendam banjir juga merusak lahan persawahan dan perkebunan warga petani di sana, Salim Fakhry juga Ketua DPD II Partai Golkar Agara Putra asli suku Alas tersebut juga melakukan peninjauan langsung ke titik lokasi banjir tersebut
“Peninjauan ini saya lakukan, sebagai bentuk kepedulian saya terhadap warga dampak banjir. Ketepatan, saat ini, saya sedang berada di daerah. Apa salahnya, jika saya ikut berpartisipasi,” sebutnya.
Dia menjelaskan, kehadiran dirinya di titik lokasi pada tanggul sungai yang jebol itu, sebelumnya, dirinya mendapat permintaan dari beberapa Kepala Desa.”Saya dimintai beberapa Kepala Desa untuk turut berpartisipasi.
Namun Salim Fakhry mengimbau kepada lapisan masyarakat Agara yang berdomisili di pinggir sungai untuk waspadai banjir meluap sebab hujan saat ini masih terus mengguyur agar tidak terjadi hal hal yang tidak kita inginkan cetusnya menambahkan.
Kepala Desa, Kute Lesung, Sabirin, menyebutkan kehadiran anggota DPR-RI di lokasi banjir tersebut, adalah sebagai penyumbang dan donatur terhadap perbaikan tanggul sungai.”Beliau datang membawa satu unit ekskavator,” sebutnya.
“Sebelum kehadiran beliau di lokasi ini, satu unit ekskavator telah dikirimkan dan dipekerjakan. Kita merasa bersyukur atas bantuan tersebut. Artinya, penanganan perbaikan pada tanggul yang jebol itu, akan cepat terselesaikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Lawe Sumur, Weldan Prahasan Dika, mengatakan penanganan dampak banjir di wilayah itu, sebelumnya, telah ditangani pihak BPBD setempat.”Telah ditangani dari BPBD, yang menurunkan satu unit ekskavator,” sebutnya.
Dia menjelaskan, bahwa dampak luapan Sungai Lawe Kinge tersebut, banyak lahan pertanian warga yang rusak akibat terjadi banjir tersebut.
(Dewan Redaksi Salihan)