KUTACANE | Cukup menyedihkan dan menyayat hati bagi keluarga yang diduga sebagai korban pemukulan yang dilakukan oknum Kepsek MTsN Lawe Sigala -gala. Korban berdomisili di Desa Lawe Tawakh Kecamatan Babul Makmur Agara. Sebelumnya korban sempat dirawat di RSU di Kutacane dan kemudian di rujuk ke RSU Efarina Kabanjahe.
Korban pasca diduga terkena pukulan oknum Kepsek menyebabkan korban menjadi kejang-kejang, jatuh sakit dan sulit berbicara. Korban sempat dirawat beberapa hari dan akhirnya Cindi Fitra meninggal dunia Selasa (25/2/2025) dini hari di RSU tersebut.
Ibu Korban Yenni yang menelpon beberapa waktu yang lalu menceritakan bahwa pasca anaknya yang diduga dampak terkena pukulan oknum Kepsek MTsN Lawe Sigala -gala, anaknya menjadi jatuh sakit dan tidak bisa berbicara seperti biasanya. Anaknya biasa ceria, tetapi kini tidak lagi, bahkan sulit berbicara dan terpaksa anaknya menyampaikan sesuatu melalui tulisan nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologisnya, awalnya, anak lagi mengaji di sekolah bersama anak-anak didik lainnya. Karena, tidak memakai anak di dalam jilbab, anaknya terkena pukulan di bagian bawah telinga anaknya. Tak lama dari kejadian itu, anaknya mulai jatuh sakit hingga sulit berbicara dan berbeda dengan biasa. Mereka sudah pernah ingin melaporkan kejadian itu ke Polisi dan sudah berkoordinasi dengan pihak Polsek Lawe Sigala -gala. Namun, mereka menyarankan untuk membuat laporan ke Polres Aceh Tenggara. Akan tetapi karena jauh dan dia lebih fokus memberikan kesehatan kepada anaknya dengan memberikan pengobatan berbagai cara agar anaknya bisa sembuh.. Namun, Allah berkehendak lain disamping dia berusaha menyembuhkan anaknya dari sakit, anaknya sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
Terkait hal itu, Kepala MTsN Lawe Sigala -gala inisial BM yang dikonfirmasi awak media melalui telepon washapp nya pada Selasa 25 februari 2025 tidak menjawab
(Laporan Salihan Beruh)